Saya menjadi lebih berani karena masalah yang datang

Saya menjadi lebih mengerti dengan pengalaman

Saya menjadi lebih faham arti warna hidup

Saya menjadi semakin banyak tahu atas yang mampu saya lalui

dan . . .

Saya semakin penasaran atas kehidupan nanti , esok , dan seterusnya ,

Saya tidak akan mampu bertahan dengan kaki ini , jika mereka tidak pernah singgah dalam tiap episode putaran hidup ini,

terima kasih tak terhingga pada kalian semua yang menempati masing - masing relung dalam hati ini ...

hingga saya tak ingin menyerah

MN

Jumat, 15 Agustus 2014

Kisah Bermula

Adalah perjalanan hidup yang tak pernah mampu diterka,walau bagaimanapun jalannya tetap harus dilalui menuju masa yang dinanti bersama harapan yang tetap diyakini . . .

Saya dilahirkan di Pekalongan,Kota Metro pada 8 Nopember 1987 silam,jiwa Ayah yang perantau membawanya menemukan pasangan hidup di Kota itu,Ayah yang memang bersuku Lampung Abung asli memang tak terlalu terciri pada wajahnya hingga beliau dianggap pria Jawa kala itu,keluarga besar ayah menetap di Gedong Meneng,Rajabasa,Bandar Lampung (pada tahun itu dikenal dengan Tanjung Karang) spirit mudanya membawa ia merantau jauh dari keluarga yang memang kala itu Kota Metro di dominasi para transmigran dari Pulau Jawa yang memang salah satu program Repelita Presiden Soeharto saat itu.Mamah seorang wanita dengan suku campuran Palembang (Lahat) - Sunda (Ciamis),namun karena Ayah beliau (Yai panggilan suku Palembang untuk sebutan kakek) seorang Polisi (BRIMOB) yang memang dinasnya mengharuskan Yai untuk hidup nomaden,Ayah yang pada 1985 bekerja di Koperasi Daerah Metro dipertemukan Sang Maha Cinta dengan Mamah.

Pada Nopember 1986  mereka menikah di Pekalongan,Metro,hingga tepat pada Minggu pagi 8 Nopember 1987 saya dilahirkan,tidak terlalu lama semenjak kelahiran saya,orang tua saya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Bandar Lampung,dan Yai pun kembali berpindah ke Jakarta hingga ingatan saya lebih membekas pada keluarga ayah dengan adat yang memang harus diwariskan 'Pepadun'.
Tahun 1990 di bulan september saya dihadiahkan seorang adik perempuan yang begitu saya sayangi satu-satunya wanita diantara saudara - saudaranya kini "SYLVIA ELVIRA" yang nanti pada saatnya ia didewasakan oleh keadaan yang membuat saya berjanji untuk menjadi seorang kakak yang pantas untuk dibanggakan.Masa kecil saya banyak dihabiskan di Bandar Lampung,sejak kecil predikat nakal memang sudah melekat pada saya,pada 1992 saya memulai pendidikan formil di TK Tunas Harapan,Bandar Lampung ,banyak kenangan yang terekam dalam kurun waktu 1 tahun bersekolah di TK itu,bahkan saya masih mengingat Guru favorit saya kala itu Bu Ngadiyem & Bu Markasih,dulu saya tidak menyukai Kepala Sekolah Bu Indarti karena pada waktu itu saya menilainya beliau terlalu galak....hahaha
syukurnya saya tidak begitu pengecut saat itu,jika kawan - kawan saya yang lain sekolah harus melulu ditunggui oleh ibu mereka,tidak begitu dengan saya,disinilah saya mulai belajar bangun pagi,menyiapkan perlengkapan sendiri,belajar bertanggung jawab ,bekerja dalam tim,belajar berteman,dan banyak hal yang selalu mamah ajarkan pada saya,dan saya pun masih mengingat chiki terindah pada saat itu apalagi jika bukan "CHIKI BALLS"..... Saya mulai menghafal lagu - lagu Gelang sipatu gelang...gelang siramai ramai...
rasanya tak ada bandingnya damai kala itu,dalam ruangan penuh warna.
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal afiat Bu,Tahun ajaran 1992/1993 pun usai,Tari Badindin dan Do'a untuk kedua orang tua saya persembahkan pada perpisahan itu.

Tak lama berselang pembukaan pendaftaran SD pun dimulai,saya yang datang bersama mamah di SD yang tak jauh dari Sekolah TK saya,SD Tunas Harapan,Bandar Lampung selain memang masih dalam satu Yayasan juga berjarak dekat dengan rumah tinggal hingga suatu hari saya menyadari hikmah besar mengapa hampir setiap Sekolah yang saya masuki dekat dengan rumah.
Hari pertama masuk SD pun tiba,seluruh orang tua mengantarkan anaknya menuju perjuangan awal sebuah cita-cita,saya sempat termenung lama sebelum melanjutkan tulisan ini menghabiskan masa 6 tahun yang tidak sebentar,menemukan awal kisah - kisah yang nantinya berpengaruh pada masa yang akan datang,juga hilangnya sebuah kekuatan,cinta kasih,dan segala sesuatu yang selalu membimbing saya untuk menjadi manusia yang berhasil,mandiri,cerdas serta pria yang bertanggung jawab atas hidupnya.

Teng...Teng....Lonceng masuk itu berbunyi kami dikumpulkan dalam lapangan yang cukup rimbun pada Juli 1993,dibalik barisan kawan-kawan saya kelas 1,saya masih memandang wajah mamah yang melempar senyum bangga,setelah saya masuk kelas yang kebetulan kelas 1 berada dilantai 2 barulah mamah dan para ibu yang lain kembali kerumah yang semua itu saya saksikan dari jendela kelas,saya mulai mendapatkan banyak teman-teman baru,banyak pula yang teman lama berasal dari TK yang sama dengan saya,dan saya masih mengingat Guru cerdas saya yang sekaligus sang Wali Kelas Dra.Yurisna.
Sistem pendidikan serta kurikulum yang masih menerapkan setiap caturwulan mewajibkan ujian hingga kenaikan kelas,saya masih mengingatnya betapa bangga orang tua saya ketika mengambil Buku Raport saat kenaikan ke kelas II saya meraih peringkat pertama menggeser teman saya Riduan yang pada cawu I dan II menduduki rangking tersebut.Tahun ajaranpun berganti 1994/1995 Kelas II menanti dengan tas baru Power Ranger saya melangkah gagah,namun Kelas II masuk pukul 10.00 WIB karena kelasnya harus bergantian dengan Kelas I yang pulang pada jam masuk kami,Wali Kelas kami seorang Guru yang notabene baru bergabung di Tunas Harapan Mainani,A.Md dan baru saya ketahui belakangan bahwa beliau masih memiliki hubungan famili dari pihak ayah.Mamah walau bukan seorang wanita bersuku Lampung namun ia dengan cepat mampu berbahasa Lampung dengan keluarga besar saya,maka dari itu banyak saudara ayah yang tak mengira bahwa Mamah saya bukan orang Lampung.

PSPB (Sejarah) adalah pelajaran yang paling saya nantikan diantara mata pelajaran yang ada maka pada mata pelajaran ini nilai yang saya hasilkan selalu lebih baik dari teman-teman dikelas,buat saya melalui PSPB saya bisa tahu apa yang terjadi dimasa lampau,dan satu lagi dulu saya begitu hobi melihat patung,karena alam fikir saya tiap-tiap patung memiliki eksperesi dan kisahnya untuk bercerita dan mereka seperti hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar